iklan2

  • This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Tuesday, December 12, 2017

CUKUP DENGAN TEPUNG TAPIOKA DAN SEGELAS AIR SAKIT MAAG AKUT SEMBUH DALAM 5 HARI



TOLONG BANTU BAGIKAN, 1 X SHARE DAPAT MENOLONG JUTAAN PENDERITA SAKIT MAAG, CUKUP DENGAN TEPUNG TAPIOKA DAN SEGELAS AIR SAKIT MAAG AKUT SEMBUH DALAM 5 HARI !


Sakit maag sepertinya sudah menjadi penyakit umum dikalangan pekerja. Penderita maag sepertinya tidak merasa dirinya sakit. Memang maag tidak mengganggu setiap saat. Tapi penyakit maag kronis juga dapat membahayakan diri penderitanya.
Sakit maag biasanya disebabkan karena asam lambung diproduksi terlalu banyak. Sakit lambung umumnya terjadi akibat serangan asam lambung yang tinggi atau terlalu banyak makan makanan yang bersifat merangsang (pedas, asam, kopi, nikotin, obat tertentu).
Makanan yang “tajam” ini menggasak dinding lambung. Faktor stres juga bisa menjadi pencetus karena meningkatnya asam lambung. Karena melemahnya daya tahan dinding lambung terhadap serangan tadi, kehadiran zat-zat merangsang itu menyebabkan lambung terasa sakit, nyeri, mual, mulas, kembung dan sampai menimbulkan luka.
Rasa nyeri atau pedih pada ulu hati meskipun baru saja selesai makan bisa jadi gejala sakit lambung atau maag. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di kala lapar dan mereda sehabis makan, biasanya itu cuma akibat produksi asam lambung berlebihan; yang bersangkutan belum menderita sakit maag.
Saya punya tips untuk mengimbangi produksi asam lambung tersebut agar tidak berlebihan. Saya biasa meminum segelas larutan tepung kanji. Bagaimana caranya?
Ambil segelas air putih (±250ml), tidak terlalu dingin, tidak terlalu panas.
campurkan sesendok tepung kanji ke dalam air putih tersebut.
langsung di minum.
5 hari pertama, minumlah larutan tersebut 2 kali sehari (setiap 6 jam 1 kali). Hindari memakan buah, makanan asam & makanan pedas.
Setelah itu, minum larutan tersebut 1 hari 1 kali bila perlu.

JIKA HARAM, UNTUK APA BABI DICIPTAKAN? – ISLAM WAJIB SHARE



JIKA HARAM, UNTUK APA BABI DICIPTAKAN? – ISLAM WAJIB SHARE


Kaum Nasrani maupun Yahudi seringkali mempertanyakan sesuatu yang membuat umat Islam sedikit sulit menjawabnya. Mereka akan menyudutkan umat Islam dengan perkataan, “Mengapa babi diciptakan jika memang haram? Mengapa babi diciptakan jika memang tidak bisa dimanfaatkan?”
Allah memang telah megharamkan daging babi ataupun bagian lainnya bagi seorang muslim. Beberapa surat yang menyatakan keharaman daging babi antara lain surat Al Baqarah 173, Al Maidah 3, Al An’am 145 dan An Nahl 115.
Namun perlu diketahui pula bahwa dalam Injil pun, babi haram untuk dikonsumsi. Pelarangan tersebut ada dalam Kitab Imamat 7-8, Kitab Ulangan 8 dan Kitab Yesaya 2-5.
Adapun untuk menjawab pertanyaan mengapa babi diciptakan jika haram, maka berikut diantara jawabannya.
1. Guna Menguji Manusia
Allah terkadang menciptakan sesuatu sebagai bahan ujian bagi manusia apakah akan patuh ataukah melanggarnya. Seperti halnya babi dimana jika orang memakannya, maka ia telah gagal dalam menghadapi ujian tersebut. Namun jika ia berhasil menghindari larangan itu dengan tidak memakannya, berarti ia telah lulus akan ujian yang telah Allah beri.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman:
“Dialah (Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah di antara kalian yang paling baik amalnya.” (QS Al Mulk 2)
2. Membuat Manusia Layak Menjadi Khalifatullah
Sejak awal, Nabi Adam dijadikan oleh Allah sebagai seorang khalifah di bumi. Arti secara mendalam dari tugas tersebut yakni untuk memakmurkan bumi yang sekarang ini ditempati. Berbagai jenis makhluk hidup maupun hewan yang dianggap tak bermanfaat ternyata menjadikan manusia lebih kreatif dan berkembang secara intelektual. Contohnya saja babi dimana dengan adanya penciptaan babi, membuat manusia mengetahui berbagai bibit penyakit yang dibawa oleh binatang kotor tersebut. Dengan demikian, manusia pun akan berusaha untuk mencari atau meneliti obat terhadap penyakit itu.
Beberapa penyakit yang berasal dari babi diantaranya adalah cacing pita dan flu babi (Swine influenza) yang kini mulai ada obatnya.
3. Menjadi Pembelajaran Untuk Tidak Mengikuti Tabiatnya
Sudah diketahui bahwa babi memiliki kesenangan berada di lingkungan yang kotor. Tak hanya itu saja karena babi juga termasuk hewan pemalas dan jorok. Bahkan saking joroknya, babi bisa memakan kotorannya sendiri. Tak jarang babi akan mengencingi dahulu makanannya sebelum disantap.
Dalam hal kerakusan, babi menjadi yang pertama karena apapun yang ada di depannya akan langsung ia lahap, entah itu sampah ataupun kotoran. Bahkan sebagian peneliti hewan mengatakan bahwa demi memuaskan hasrat makannya, terkadang babi akan memuntahkan makanan yang baru ia makan dan memakannya kembali.
Tentu dengan sifatnya yang jorok, malas sekaligus kotor menjadikan kita harus menjauhi segala tabiatnya karena jika tidak, kita sama saja dengan seekor babi.
Babi juga termasuk hewan yang buruk dan telah Allah firmankan dalam Al Quran dimana kaum terdahulu yang membangkang dikutuk oleh Allah menjadi seekor babi.
“Katakanlah (Muhammad), “Apakah Aku akan beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasiq) di sisi Allah? Yaitu orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, diantara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thagut. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.” (QS Al Maidah 60)
Semoga dengan jawaban ini memperkuat keyakinan kita dan tidak mudah goyah lewat pertanyaan-pertanyaan dari umat yang hanya ingin menghancurkan Islam.
Wallahu A’lam